Sambut Satu Muharram 1446 H, NU Libatkan Beberapa Elemen Dan Ribuan Santri Se-Pulau Mandangin

Ribuan santri di pulau mandangin saat rayakan Tahun baru islam ke-1446 Hijriyah

SAMPANG, HarianMaduraNews – Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan ribuan santri madrasah Diniyah (MD) Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang sambut peringatan satu Muharram 1446 Hijriyah dengan Kirab Santri. Kegiatan tersebut start dari ujung Timur menuju ujung Barat desa dengan diiringi musik tradisional (genderang) dan dihiasi aksesoris NU serta ke-indonesiaan.

Kegiatan kirab Santri tahun ini selain diikuti ribuan santri tingkat MD se Mandangin, juga dihadiri seluruh pengurus NU, pelaku seni, pemuda dan masyarakat lokal.

Kirab santri dibuka dengan  pembacaan surat Alfatihah dan ditandai pemotongan pita oleh Wakil Rois Syuriah MWC NU, KH Abdul Adzim Umar, pada pukul 08.00 wib didampingi jajaran MWC NU, lembaga dan Banom NU se Pulau Mandangin.

Ketua Tanfidziyah MCW NU, Ustadz Nusyur Jauhari mengatakan, dalam menyambut satu muharram 1446 H tahun ini mengambil tema mengembalikan santri pada kesantriannya. Alasannya agar masyarakat tetap mengingat tahun baru Hijriyah.

“Kegiatan menyambut satu muharram sebagai tradisi warga NU di pulau mandangin,” katanya (7/7).

Selain itu, melalui kegiatan kirab Santri dan rangkaian acara lainnya berharap ingin memupuk kebersamaan antar pengurus NU, MD se Pulau Mandangin, pelaku seni, dan masyarakat setempat.

“Dengan acara kirab santri ini, kita lebih kuat dalam ukhuwah nahdliyah maupun ukhuwah islamiyah,” ucapnya.

Melalui kirab santri itu, juga diharapkan masyarakat ikut serta memiliki NU yang ada di Pulau Mandangin, kecamatan Sampang itu. “NU adalah kita, kita adalah NU,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Pekan Muharram 1446 H dan santunan anak yatim, Mahbub Ustman menyampaikan, sebanyak 13 lembaga pendidikan tingkat MD ikut meramaikan dan ditambah pelaku seni (genderang) berjumlah 10 komunitas ikut berpartisipasi.

“Alhamdullah berjalan lancar, bisa dikatakan sukses karena berkat kebersamaan antar pengurus NU se Pulau Mandangin dan masyarakat,” syukurnya.

Dikatakan, alasan melibatkan pelaku seni tradisional musik gendrang lantaran merupakan musik seni hiburan satu-satunya yang ada di desa setempat, agar tetap dilestarikan dan menjadi hiburan warga lokal saat hari-hari besar.

“Biasanya gendrang ini dimainkan untuk membangunkan warga sahur saat ramadhan, tapi kami mencoba untuk dimainkan saat hari-hari besar islam, untuk menghibur masyarakat,” terang Mahbub.

Sedangkan keterlibatan santri MD untuk selalu mengingat bahwa setiap tahunnya ada momen tahun bahu islam Hijriyah, yang perlu dirayakan bersama.

“Nilai ke NU-an dan keislaman terus kita pupuk untuk generasi muda, sehingga rasa memiliki bersama terus dibangun hingga hari tua,” ujarnya.

Di sisi lain, Abd Rohim warga setempat merasa antusias, adanya kegiatan menyambut datangnya satu Muharram 1446 H tahun ini.

“Kegiatan ini bagus, masyarakat mandangin kembali dihiburkan dengan acara bernilai lokal dan agamis, apalagi melestarikan tradisi santri, dimana mandangin dikenal dengan pulau santri,” tuturnya.

Warga kepulauan itu berharap, semoga digelarnya pekan muharram tahun ini berjalan lancar dan bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat.

“Semoga lancar dan dapat menghibur, serta menebarkan nilai-nilai ke NU an untuk masyarakat kepulauan,” pungkasnya. (IL)

Berikut jadwal dan kegiatan peringatan pekan Muharram 1446 Hijriyah dan santunan anak yatim NU Mandangin :

1. Ahad, 7 Juli 2024.
Kirab Santri.
2. Selasa, 16 Juli 2024.
Mandangin bersholawat, mars NU dan sholawat, pencak silat.
3. Rabu, 17 Juli 2024.
Khotmil Qur’an, santunan anak yatim, maulid Al Habsy.
4. Kamis, 18 Juli 2024.
Pengajian Umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *