SAMPANG, HarianMaduraNews – Kabupaten Sampang merupakan daerah yang setiap musim hujan mengalami bencana alam seperti banjir. Salah satunya aliran sungai Panyiburan yang berada di Desa Panyeppen, Kecamatan Jrengik. Namun hingga saat ini masih belum ada penanganan serius dari Pemerintah.
Kepala Dinas PUPR Mohammad Zis melalui Kepala Bidang (Kabid) pengelolaan sungai Indah Sri Wahyuni menyatakan, bahwa tahun ini tidak ada satupun kegiatan yang difokuskan di lokasi tersebut (sungai Panyeppen). Baik melalui Pemerintah Daerah maupun Provinsi. “Tidak ada,” terangnya (15/6).
Yuyun, sapaan akrabnya mengatakan jika anggaran Kabupaten Sampang untuk saat ini hanya sebatas pemeliharaan sungai, itupun pemeliharaan rutin. Alasannya, karena anggarannya minim. Sehingga penanganan banjir dan pengelolaan sungai tahun ini bergantung kepada provinsi.
“Sementara tahun ini, Kabupaten tidak bisa berbuat banyak karena adanya anggaran saat ini hanya cukup untuk pemeliharaan rutin saja, meskipun sebenarnya normalisasi di Sungai Panyiburan itu sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Tetapi, Pemerintah Daerah sudah ada langkah untuk penanganan, namun pihak provinsi khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) meminta daerah untuk menyiapkan kajian sebelum pengajuan, meskipun ada kendala anggaran.
“Kami sedang berupaya untuk membuat kajiannya meskipun anggaran yang kita miliki terbatas untuk membuatnya, sesuai dengan tugas dan tupoksi meskipun kita ketahui jika BBWS sendiri memiliki tugas untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air,” ucapnya.
“Termasuk juga pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, dan air baku serta pengelolaan drainase utama perkotaan,” tandasnya. (IL)