SAMPANG, HarianMaduraNews – Gabungan pengamanan Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Polres Sampang telah mempertemukan seorang anak berusia 3 (tiga) dengan orang tuanya di Alun-Alun Trunojoyo Sampang.
Kapolres Sampang AKBP Siswantoro melalui Kasat Lantas Polres Sampang AKP Rukimin menyatakan, bahwa kejadian tersebut berawal pada pukul 20.30 Wib petugas gabungan mendengar suara anak kecil yang menangis di barat Pos Pengamanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Polres Sampang.
“Karena suaranya semakin kencang dan tidak kunjung berhenti, petugas gabungan langsung mencari sumber suara tersebut dan menemukan anak laki-laki menangis di parkiran mobil yang jaraknya tidak jauh dari pos pengamanan,” terangnya (7/4).
Karena tidak ada keluarganya di sekitar anak kecil tersebut, petugas gabungan langsung membawa anak laki-laki yang masih menangis tersebut ke dalam pos pengamanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Polres Sampang dan langsung melaporkan ke perwira pengendali Ipda Dody Darmawan SH.
Menurut AKP Rukimin, perwira pengendali langsung memerintahkan anggotanya untuk mengumumkan keberadaan anak tersebut melalui pengeras suara yang sudah disiapkan di pos pengamanan.
“Tidak hanya melalui pengeras suara di pos pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024, personil Sat. Lantas juga keliling Alun-Alun Trunojoyo sambil menyampaikan adanya anak laki-laki yang menangis karena terpisah dari orang tuanya,” jelasnya.
Kurang lebih 30 menit kemudian datang seorang wanita dan laki-laki yang mengaku ibu dan paman dari anak tersebut ke pos pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Polres Sampang yang berada depan di Alun-Alun Trunojoyo Jl. KH. Wahid Hasyim Sampang.
“Perempuan bernama Siti Maysaroh beralamatkan di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang mengaku kepada perwira pengendali pos pelayanan bahwa anak yang diamankan di dalam pos adalah anak kandungnya,” ungkapnya.
Kepada Ipda Dody Darmawan dan petugas lainnya, perempuan yang berusia 26 tahun mengatakan bahwa saat akan masuk ke dalam Alun-Alun Trunojoyo sudah dititipkan ke pamannya karena anaknya sedang tertidur di dalam mobil.
Siti Maisyaroh menjelaskan kemungkinan anaknya menangis karena saat bangun tidak menemukan dirinya ataupun rombongan lainnya karena di tinggal pamannya membeli sesuatu ke pedagang di sekitaran Alun-Alun Trunojoyo Sampang.
Kasat Lantas Polres Sampang AKP Rukimin menyampaikan bahwa anggotanya tidak langsung mempercayai pengakuan perempuan yang mengaku ibu dan paman dari anak laki-laki berusia 3 tahun tersebut.
Perwira pengendali Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Polres Sampang Ipda Dody Darmawan memerintahkan Siti Maisyaroh dan pamannya untuk menelpon kerabat dekatnya untuk membuktikan hubungan ibu dan anak dikarenakan di handphone yang di pegang perempuan itu tidak menyimpan foto anak tersebut.
Setelah menghubungi kerabat dekatnya (Bibi), perwira pengendali dengan di saksikan petugas gabungan Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru 2024 Polres Sampang langsung menyerahkan anak laki-laki tersebut ke orang tuanya sembari menyampaikan himbauan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Siti Maisyaroh dan pamannya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas Pos Pelayanan Operasi Ketupat Semeru Polres Sampang karena sudah mempertemukan anaknya yang terpisah dari rombongan” lanjut AKP Rukimin SH.
Kasat Lantas Polres Sampang AKP Rukimin sangat mengapresiasi kepada seluruh petugas gabungan dari TNI-Polri, Pemkab Sampang dan mitra Kamtibmas lainnya yang telah sigap dan cepat mempertemukan anak yang terpisah dengan ibu dan rombongannya.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya para pemudik agar merasa aman dan nyaman saat arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1445 H di Kabupaten Sampang,” tandasnya. (IL)