SAMPANG, HarianMaduraNews – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Jawa Timur, Wilayah Kabupaten Sampang, Madura, berusaha untuk bagaimana masyarakat bisa mencintai pendidikan.
Hal itu menyusul turunnya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2023-2022 sebelumnya. Tahun 2022 lulusan SMA di Sampang tercatat 3628, Sementara tahun 2023 tercatat hanya ada 3580 lulusan. Artinya, jumlah tersebut mengalami selisih 48 dari tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk lulusan SMK pada tahun 2023 mencatat ada sekitar 3024 lulusan, sementara tahun sebelumnya tercatat ada 3089 lulusan. Jumlah tersebut mengalami selisih sebanyak 65 lulusan dari tahun 2022 sebelumnya.
Kacabdin Jatim Wilayah Sampang Mas’udi Hadiwijaya mengatakan, bahwa yang menjadi faktor utama turunnya jumlah lulusan SMA dan SMK di Sampang dikarenakan faktor input waktu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terjadi pada saat Covid-19 melanda.
“Nah, kemungkinan karena itu. Kalau menurut saya datanya dari itu, inputnya bukan angka putus sekolahnya, tapi inputnya dari awal. Dan juga angkanya sangat kecillah, SMA-nya cuma selisih 48, SMK-nya 65. Jadi mungkin karena adanya Covid itu mas,” jelasnya, Kamis 29/02/2024.
Mas’udi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah khusus untuk memperbaiki penurunan yang selisihnya masuk kategori kecil.
Langkah tersebut dengan mendorong masyarakat agar bisa sekolah di Sampang. Artinya, mendorong agar masyarakat cinta kepada pendidikan yang ada di kabupaten Sampang. Sebab, dengan memiliki rasa cinta terhadap pendidikan, maka prestasi-prestasi di Sampang akan terus meningkat.
“Mohon do’a dan dukungannya mas, saya akan berupaya bagaimana pendidikan di Sampang itu bisa dicintai oleh masyarakatnya sendiri,” pungkasnya. (IL)