SAMPANG, HarianMaduraNews – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn Kabupaten Sampang bersama Rumah Sakit (RS) dr. Sutomo Surabaya menggelar seminar deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak, Sabtu (8/6) kemarin.
Direktur Utama (Dirut) RSMZ dr. Agus Akhmadi, M. Kes menjelaskan, bahwa acara tersebut merupakan upaya untuk memberikan pelayanan di segala masalah kesehatan, antara lain Deteksi Dini Penyakit jantung bawaan pada anak atau bayi.
Menurut Agus, selama ini tidak jarang ada bayi mengidap penyakit jantung bawaan, namun sulit diselamatkan karena banyak faktor. Selain ketersediaan sumber daya manusia (SDM) atau dokter spesialis jantung pada anak, juga kendala alat kesehatan hingga biaya yang sangat mahal.
Dengan berbagai upaya menuju rumah sakit rujukan terbaik se-Madura, segala hal pelayanan kesehatan terus dilengkapi, dengan menghadirkan segenap dokter Spesial pada anak dan bekerja sama dengan RSUD dr. Soetomo, Surabaya.
Dengan visi Selamatkan jantung anak Indonesia selamatkan penerus bangsa, dia mengaku telah menyiapkan dr. Spesial penyakit jantung bawaan kritis menggunakan Pulse Oxymeter, yaitu dr. Agus Sunandar, S.pA, serta alat kesehatan yang sudah ada, dan hanya menunggu waktu.
Bahkan, dengan segala persiapan, nantinya RSUD dr. Moh.Zyn menargetkan 100 pelayanan kepada anak bermasalah jantung bawaan.
Ditambahkan Agus, minimal ada 4 jenis pelayanan kesehatan terbaik dan terpercaya untuk menjadikan RSMZ Sampang menjadi rumah sakit rujukan dan terbaik se-Madura, yaitu Pelayanan Spesialis Kangker, Jantung, Syaraf dan Urologi.
Saat ini, Kami sudah menguasai pelayanan Syaraf dan Urologi, dan berupaya menguasai sisanya, yaitu Kanker dan Jantung pada anak dan dewasa. Dimana saat ini, Izin Praktek, Alat kesehatan dan SDM sudah ada, dan masih berupaya mendapatkan izin dari BPJS, guna memberikan pelayanan yang maksimal dan gratis.
Dan Perlu diketahui, saat ini akan menggelar intervensi atau operasi 2 anak bayi, yang mengalami jantung bocor bawaan lahir, di mana biayanya gratis ditanggung RSMZ Sampang bersama Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Sementara sekedar diketahui, biaya pasien umum untuk operasi jantung bawaan setiap anak bayi sekitar Rp 70 juta, dan dijamin Efektif dan efisien tanpa resiko dan dijamin berhasil diatas 90%, pungkas Agus.
Hadir dalam acara dr. Taufiq Hidayat, SpA(K), Management Duktus Arteriosus Pada Bayi Baru Lahir dari RSUD dr. Soetomo Surabaya, Dr. Mahrus A.
Rohman, dr. SpA (K) spesialis Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Kritis, dan Dr. I Ketut Alit Utamayasa, dr. SpA (K), spesialis Diagnosis & Tatalaksana penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, dan dr. Spesial Penyakit Jantung Bawaan Kritis Menggunakan Pulse Oxymeter, yaitu dr. Agus Sunandar, S.pA, serta segenap jajaran dokter struktural RSMZ , Kepala Puskesmas se-kabupaten dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sampang, hingga keluarga pasien anak bayi pengidap penyakit jantung bawaan lahir.
Sementara Dr. I Ketut Alit Utamayasa, dr. SpA (K), saat di konfirmasi mengaku acara diatas adalah Pengabdian kepada Masyarakat bagian program rutinitas fakultas kedokteran Unair (Universitas Airlangga) Surabaya setiap tahun.
“Sekitar 2 minggu silam di Madiun, sekarang di Sampang, Madura , dengan 2 kegiatan jenis seminar awal dan screening anak dengan penyakit bawaan.
Dimana saat ini akan dilaksanakan intervensi 2 operasi jantung ada anak atau bayi, tanpa bedah” jelasnya.
Resiko intervensi Cukup besar, namun karena kami sudah terbiasa, insyaallah tingkat keberhasilan atau kesembuhannya di atas 90%, dan jangan khawatir dijamin aman untuk anak dan bayi, tambahnya.
Secara nasional, tingkat penyakit jantung bawaan Bawaan Pada Anak tercatat 8-10 per seribu anak setiap tahunnya. Dimana angka kelahiran di Indonesia sekitar 50 juta anak Setiap tahun, maka sekitar 50 ribu anak terjangkit penyakit Jantung bawaan lahir. (IL)