SAMPANG, HarianMaduraNews – Angka perceraian di Kabupaten Sampang terbilang cukup tinggi. Dalam satu bulan Pengadilan Agama (PA) Sampang bisa memutus perkara perceraian ratusan perkara. Seperti yang terungkap dalam dua bulan terakhir, yakni bulan Desember 2023 dan bulan Januari 2024.
Selama bulan Desember 2023, sebanyak 106 perkara perceraian diputus. Rinciannya, 21 perkara cerai talak dan 85 perkara cerai gugat. Jadi, pada bulan Desember 2023 ada 106 perempuan resmi berstatus janda.
Kemudian, bulan Januari 2024 ada 123 perkara perceraian telah diputus pengadilan. Rinciannya, meliputi 44 perkara cerai talak dan 79 perkara cerai gugat.
Sedangkan pada bulan yang sama, pengadilan juga menerima sejumlah pengajuan perkara perceraian. Yakni, sebanyak 77 perkara cerai talak dan 147 perkara cerai gugat. Total perkara perceraian yang diterima pengadilan pada bulan Januari 2024 sebanyak 224 perkara. Sementara, bulan Desember 2023 perkara perceraian yang diterima pengadilan 35 perkara.
Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Sampang Jamaliyah menyatakan, bahwa pengajuan perkara perceraian di Sampang bergerak fluktuatif. Setiap bulannya, jumlah yang diterima tidak sama. Tetapi secara umum dalam sebulan masih terbilang banyak.
Perkara perceraian itu terbagi dua. Meliputi cerai talak yang perkaranya diajukan suami kepada istri dan pengajuan cerai gugat yang perkara yang diajukan istri untuk menggugat cerai sang suami.
” Perkara perceraian di Sampang memang masih banyak. Baik cerai telak apalagi cerai gugat. Bukti dalam sebulan itu bisa lebih dari seratus perkara yang diputus,” ungkapnya (27/02).
Sebelum langsung memutuskan pengadilan memberi ruang mediasi kepada para pihak. Harapannya ada titik temu atau solusi selain harus bercerai. Sehingga rumah tangga yang sudah dibangun tetap utuh.
Beberapa hal yang menjadi penyebab terjadi perceraian. Seperti adanya perselingkuhan, faktor menikah karena paksaan, kesulitan ekonomi, perselisihan yang berkepanjangan, dan lainya.
”Sudah ada ketidak keserasian dari pasangan suami istri yang akhirnya memilih berpisah,” pungkas perempuan berkacamata itu. (IL)